Sabtu, 21 Maret 2009

Teori Fungsionalisme Struktural Tentang Lembaga Pendidikan

Dalam kehidupan suatu masyarakat tentunya selalu mengalami perubahan baik itu nilai, norma, struktur masyarakat, peran setiap individu dan sebagainya yang diakibatkan kontak dengan budaya lain. Begitu juga dala suatu negara, yang menjadi penerus setiap budaya adalah generasi muda dimana generasi muda ini harus benar-benar mempunyai bekal mental baik itu pendidikan maupun nilai sosial kehidupan yang baik. Untuk itu agen-agen sosialisasi sangat berperan penting yang mempunyai fungsi besar dalam masyarakat. Seperti halnya lembaga pendidikan merupakan kunci utama selain dikeluarga. Namun paradigma di Indonesia kadang terjadi perbedaan –perbedaan yang dianggap penyebab utamanya adalah tingkat IQ padahal dari segi keadaan sosiologisnya juga sangat berpengaruh seperti status sosial seseorang. Sehingga hal ini perlu diperhatikan lagi. Akan tetapi disisi lain perbedaan yang ada tersebut bukan menjadi pemicu konflik atau harus dihilangkan karena pada dasarnya masyarakat merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa bagian dan mempunyai peran-peran sendiri sehingga setiap struktur yang ada memang harus diiisi oleh kondisi-kondisi seperti itu.
Selain lembaga pendidikan sebagai agen sosialisasi utama, terdapat pula fungsi mendasar lembaga pendidikan diantaranya: 1)mengarahkan anak dari orientasi kekhususan ke universalistis dan dari orientasi askriptif ke orientasi prestasi. Dalam sekolah anak menyadari bahwa ia tidak diberi hak keistimewaan diatas teman-teman sekelasnya sehingga mengkondisikan kompetitif yang dilembagakan di sekolah. Contoh peran-peran didalam keluarga. Sedang askripsi ke prestasi mengenai persyaratan untuk peran pendayagunaan dari perbedaan yang ada atau differensiasi dalam masyarakat seperti diantaranya ascribe status, achieved status, dan achieved oriented. 2) berfungsi sebagai alokasi seleksi ke peran-peran dewasa yang diberi imbalan atau penghargaan yang tidak sama. Sehingga proses belajar yang banyak terbentuk dan terpengaruh disini.
Namun menurut K. Merton lembaga pendidikan bukan suatu organisasi karena bagai Merton suatu organisasi dapat bermanfaat bagi semua orang sedangkan pendidikan hanya bermanfaat bagi sebagian orang saja. Dan juga fungsinya ada yang diakui dan juga ada yang laten dan juga belum diakui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar